Kenapa Kepala Bayi Bisa Peyang? Ini Dia Penyebab yang Perlu Kamu Tahu

Kepala bayi peyang

Hai sobat Magelang Pos! Untuk para orang tua baru, mencermati berkembang kembang balita memanglah jadi prioritas utama. Tetapi sempat tidak kalian mencermati wujud kepala sang kecil serta merasa wujudnya tidak bundar sempurna? Nah, keadaan ini kerap diucap selaku kepala peyang. Meski universal terjalin, berarti banget buat ketahui apa saja penyebabnya supaya dapat dicegah semenjak dini.

Apa Itu Kepala Balita Peyang?

Kepala balita peyang ataupun dalam sebutan kedokteran diucap plagiocephaly merupakan keadaan di mana bagian balik ataupun samping kepala balita nampak rata ataupun tidak simetris. Umumnya, keadaan ini tidak memunculkan kendala sungguh- sungguh, tetapi dapat mempengaruhi estetika serta rasa yakin diri sang anak dikala berkembang besar nanti.

Sangat Lama Tidur Telentang

Pemicu sangat universal dari kepala peyang merupakan posisi tidur yang sangat lama dalam satu arah, spesialnya posisi telentang. Sebab tengkorak balita masih lunak serta gampang berganti wujud, tekanan selalu pada satu sisi kepala dapat buatnya jadi datar.

Minimnya Alterasi Posisi Dikala Beraktivitas

Balita yang tidak sering digendong ataupun senantiasa diletakkan dalam posisi yang sama pula berisiko hadapi peyang. Misalnya, balita yang kerap terletak di bouncer, sofa mobil, ataupun stroller dalam jangka waktu lama tanpa pergantian posisi dapat hadapi tekanan di bagian kepala yang sama selalu.

Proses Persalinan yang Lama

Dalam sebagian permasalahan, kepala peyang dapat terjalin sebab tekanan dikala persalinan yang berlangsung lama, paling utama dikala balita terletak dalam jalur lahir sangat lama. Ini menimbulkan bagian kepala yang tertekan jadi lebih datar dari bagian yang lain.

Kehamilan Kembar ataupun Ruang Rahim Sempit

Balita kembar ataupun balita yang tumbuh dalam ruang rahim yang kecil pula dapat hadapi kepala peyang. Sebab ruang gerak terbatas, kepala balita bisa jadi selalu memencet bilik rahim ataupun badan kerabat kembarnya, menimbulkan wujud kepala tidak menyeluruh.

Torticollis ataupun Leher Kaku

Keadaan ini menimbulkan balita kesusahan memutar lehernya ke arah tertentu. Dampaknya, balita cenderung tidur dengan posisi kepala menuju ke sisi yang sama tiap waktu, yang setelah itu dapat menimbulkan kepala jadi peyang pada sisi tersebut.

Kerutinan Orang Tua yang Tidak Disadari

Tanpa disadari, orang tua kerap menempatkan balita pada posisi yang sama dikala menyusui, mengubah popok, ataupun menidurkan. Jika tidak diganti secara berkala, tekanan selalu di satu sisi dapat merangsang peyang. Hingga dari itu, berarti buat melaksanakan posisi yang bermacam- macam dalam kegiatan tiap hari.

Minimnya Tummy Time

Tummy time ataupun waktu tengkurap dikala balita terpelihara sangat berarti buat menghindari kepala peyang. Kegiatan ini tidak cuma melatih otot leher serta badan bagian atas, tetapi pula kurangi tekanan pada bagian balik kepala balita yang kerap jadi titik peyang.

Kapan Wajib Waspada?

Jika wujud kepala balita tidak kunjung membaik walaupun posisi tidurnya telah diganti secara berkala, terdapat baiknya bertanya ke dokter. Paling utama bila diiringi dengan keluhan lain semacam kendala penglihatan ataupun pergerakan yang tidak simetris. Kadangkala dibutuhkan pengobatan ataupun perlengkapan bantu semacam helm spesial buat mengoreksi wujud kepala.

Kesimpulan

Kepala balita yang peyang umumnya diakibatkan oleh posisi tidur ataupun kegiatan yang sangat lama memencet satu sisi kepala. Walaupun tidak beresiko secara kedokteran, keadaan ini dapat dicegah dengan alterasi posisi dikala tidur serta bermain, perbanyak tummy time, dan memerhatikan kegiatan tiap hari yang mengaitkan posisi kepala. Dengan atensi serta penangkalan semenjak dini, wujud kepala sang kecil dapat senantiasa wajar serta sepadan.

Recommended For You

About the Author: admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *