
Magelang Pos – Kapal perang induk Amerika Serikat (AS), USS Abraham Lincoln (CVN-72), telah meninggalkan wilayah Timur Tengah setelah dikerahkan selama tiga bulan. Keputusan untuk menarik kapal ini menjadi yang kedua kalinya sejak Juni 2023, setelah sebelumnya kapal induk AS lainnya, Dwight D. Eisenhower (CVN-69), juga meninggalkan kawasan tersebut. Penarikan ini dikonfirmasi oleh pejabat Departemen Pertahanan AS pada Selasa (19/11), yang menyatakan bahwa USS Abraham Lincoln meninggalkan Laut Merah pada akhir pekan lalu. Keputusan ini mengikuti dua bulan penempatan kapal induk tersebut di wilayah tersebut, yang merupakan bagian dari upaya militer AS di kawasan itu.
Penarikan USS Abraham Lincoln diumumkan hanya tujuh hari setelah Yaman melancarkan dua serangan besar yang menargetkan kapal perang AS di Laut Merah. Serangan tersebut dilaporkan sebagai upaya menggagalkan rencana “agresi skala besar” yang sedang dipersiapkan oleh angkatan laut AS dan Inggris terhadap Yaman. Juru bicara angkatan bersenjata Yaman, Brigjen Yahyaa Saree, mengungkapkan bahwa serangan terhadap kapal induk USS Abraham Lincoln menggunakan beberapa rudal jelajah dan drone terjadi saat kapal tersebut bersiap untuk meluncurkan operasi militer terhadap negara Yaman.
Saree menegaskan bahwa serangan ini berhasil menghantam tujuan mereka dan memaksa kapal induk tersebut untuk mundur. “Kami menargetkan kapal induk AS Lincoln yang terletak di Laut Arab dengan beberapa rudal jelajah dan drone saat kapal tersebut bersiap meluncurkan operasi terhadap negara kami. Operasi tersebut berhasil mencapai tujuannya,” kata Saree pada 12 November. Tidak lama setelah itu, pemimpin Ansarallah, Abdul Malik al-Houthi, menyatakan bahwa kapal induk AS terpaksa mundur “ratusan mil” dari pantai Yaman akibat serangan balasan ini.
Houthi menambahkan bahwa kapal induk AS bahkan terpaksa berlayar menjauhi pantai Yaman, dengan beberapa kapal perang AS berlayar mendekati garis pantai Afrika karena khawatir menjadi sasaran serangan lebih lanjut. “Dalam beberapa kasus, kapal induk Amerika berlayar dekat dengan garis pantai tertentu di Afrika karena takut menjadi sasaran,” ujar Houthi.
Pejabat Komando Pusat AS (CENTCOM) mengonfirmasi bahwa meskipun serangan-serangan tersebut cukup signifikan, tidak ada korban luka yang dilaporkan, dan tidak ada kapal perang AS yang mengalami kerusakan parah. CENTCOM juga menyatakan bahwa pasukan AS berhasil mencegat delapan drone penyerang, lima rudal balistik anti-kapal, dan empat rudal jelajah anti-kapal yang diluncurkan oleh pasukan Yaman. Meskipun serangan-serangan ini mengarah pada ketegangan yang lebih tinggi antara AS dan Yaman, pihak AS menekankan bahwa mereka tidak mengalami kerugian besar dalam insiden tersebut.
Penarikan kapal induk USS Abraham Lincoln ini menambah deretan pergeseran kebijakan militer AS di kawasan tersebut, yang sering kali dipicu oleh ketegangan yang meningkat di wilayah Timur Tengah. Keputusan ini juga datang di tengah persaingan geopolitik yang semakin kompleks, di mana intervensi militer asing sering kali dipicu oleh kebutuhan untuk menjaga kestabilan atau menghadapi ancaman yang dianggap strategis oleh negara-negara besar seperti AS dan Inggris.
Kepergian USS Abraham Lincoln dari kawasan ini juga mencerminkan dinamika yang sedang terjadi dalam hubungan internasional, terutama dengan negara-negara yang terlibat dalam konflik regional. Meskipun Amerika Serikat memiliki kepentingan besar di Timur Tengah, serangan-serangan yang dilakukan oleh pasukan Yaman menunjukkan kemampuan mereka untuk melawan ancaman yang lebih besar, bahkan dengan menggunakan senjata canggih seperti rudal jelajah dan drone. Ini mengarah pada pertanyaan lebih lanjut tentang bagaimana negara-negara besar akan merespons ancaman-ancaman baru yang terus berkembang di wilayah tersebut, dan apakah ketegangan ini akan mengarah pada eskalasi lebih lanjut atau mungkin meredanya ketegangan melalui diplomasi.
Dengan adanya penarikan kapal induk ini, banyak pihak yang memperkirakan bahwa pengaruh AS di kawasan tersebut akan mengalami perubahan, seiring dengan perubahan taktik dan strategi yang diambil oleh pihak-pihak yang terlibat. Dalam konteks ini, ketegangan di Timur Tengah, khususnya yang melibatkan Yaman, masih akan menjadi perhatian utama bagi kebijakan luar negeri Amerika Serikat, yang harus menyesuaikan dengan tantangan yang terus berkembang di dunia internasional.