
Magelang Pos – EXL, putra dari Ivan Sugiamto—pelaku yang memaksa seorang siswa SMAK Gloria 2 Surabaya untuk bersujud dan menggonggong—baru-baru ini mengungkapkan curahan hati melalui sebuah surat yang dibacakan dalam video berdurasi lima menit 10 detik. Video ini diunggah ke media sosial, salah satunya oleh akun Instagram @lambe_turah, dan menyentuh hati banyak orang.
Dalam video tersebut, EXL terlihat sangat emosional, menyampaikan perasaan kesal dan penyesalannya terkait dengan kondisi keluarganya setelah ayahnya terjerat masalah hukum. Surat yang dibacakan EXL itu ditujukan kepada ayahnya, Ivan Sugiamto, yang kini sedang menjalani hukuman di penjara. EXL mengungkapkan perasaan bersalahnya karena merasa dirinya adalah penyebab utama keluarga mereka terjerumus ke dalam masalah yang begitu besar.
Dalam video tersebut, EXL mengawali suratnya dengan meminta maaf kepada ayahnya atas peristiwa yang terjadi. Dia mengungkapkan penyesalan mendalam karena merasa jika saja dia tidak memberitahukan kepada Ko Dave bahwa dia dibuli, mungkin keadaan akan berbeda, dan keluarganya masih bisa hidup tenang tanpa masalah besar. “Aku minta maaf ya pa gara-gara aku malah papa yang kena masalah,” tulis EXL.
Anak laki-laki berusia remaja ini juga menceritakan bagaimana kehidupannya sekarang sangat berbeda. Ia dan ibunya sering merasa takut dan malu keluar rumah karena sering difoto-foto dan dihina dengan sebutan “anak pudel” dan “anak penjahat”. Perasaan itu muncul sebagai dampak dari perbuatan ayahnya yang kini dihujat oleh banyak orang. EXL menyadari bahwa semua ini terjadi karena tindakannya, dan ia merasa bahwa dirinya yang menyebabkan kehancuran dalam keluarga.
“Kadang mama dan aku takut dan malu buat keluar rumah. Karena kalau kita keluar rumah, kita sering difoto-foto dan dikatain anak pudel dan anak penjahat. Aku tahu semua ini gara-gara aku,” ungkap EXL dalam suratnya. Dia juga mengungkapkan betapa berat baginya untuk menerima kenyataan bahwa ayahnya kini berada di penjara, sementara ia merasa kehilangan sosok ayah yang selalu melindungi dirinya dan ibunya.
Di dalam surat itu, EXL juga mencurahkan kebingungannya. Dia tidak tahu harus bagaimana, dan lebih memilih untuk dijuluki “pudel” seumur hidup daripada melihat ayahnya kembali masuk penjara. Perasaan malu dan penyesalan mendalam menggema dalam surat tersebut, di mana EXL mengakui bahwa dirinya tidak mampu membuat orangtuanya bangga, malah sebaliknya, ia merasa telah mengecewakan mereka.
Namun, di balik semua penyesalannya, EXL berjanji untuk menjadi lebih kuat. Ia merasa menyesal telah melibatkan ayahnya dalam masalah tersebut dan berharap kejadian itu bisa dijadikan pelajaran untuk tidak terulang lagi. Dalam video itu, EXL juga mengatakan bahwa ia berdoa agar Tuhan melindungi ayahnya di penjara dan memberi kekuatan untuk dirinya dan ibunya. “Aku cuman bisa berdoa sama Tuhan biar Tuhan bisa jaga papa di dalam sana, sama biar Tuhan ngasih kekuatan buat aku sama mama,” katanya.
Di bagian akhir suratnya, EXL mengungkapkan bahwa ia tidak ingin ada lagi masalah yang melibatkan dirinya atau ayahnya. Ia ingin fokus pada ujian sekolah dan setelah itu berencana untuk tidak melanjutkan sekolah sejenak untuk menjaga ibunya. Dia juga mengungkapkan betapa rindunya pada ayahnya dan berharap keluarga mereka bisa berkumpul kembali seperti dulu. “Aku kangen sama papa, aku pengen papa mama Excel bisa cepet kumpul lagi kayak dulu,” tulisnya.
Saat berita ini ditayangkan, pihak keluarga EXL belum memberikan konfirmasi terkait video yang beredar. Surat yang dibacakan EXL itu telah menyentuh banyak hati orang dan menggambarkan betapa besar pengaruh masalah ini terhadap kehidupan keluarga mereka. EXL tampaknya berusaha untuk tetap kuat meskipun situasi yang sulit dan penuh tekanan.