PBNU dan Kementerian HAM Jalin Kolaborasi Penguatan Edukasi Hak Asasi Manusia di Lingkungan Pendidikan

PBNU dan Kementerian HAM Jalin Kolaborasi Penguatan Edukasi HAM

Magelang Pos – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) baru-baru ini mengumumkan kerja sama yang penting dengan Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) untuk memperkuat serta mengedukasi masyarakat mengenai hak asasi manusia (HAM) di berbagai lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan NU. Kolaborasi ini meliputi pesantren, sekolah-sekolah, hingga perguruan tinggi yang bertujuan untuk menyebarluaskan pemahaman tentang pentingnya HAM di kalangan generasi muda.

Ketua PBNU, Ahmad Suaedy, menyampaikan bahwa kerja sama antara PBNU dan Kementerian HAM ini merupakan langkah yang sangat penting dalam menyadarkan masyarakat mengenai berbagai aspek hak asasi manusia. Hal ini, menurutnya, mencakup tidak hanya pesantren tetapi juga sekolah-sekolah yang berada di lingkungan NU. Penyadaran yang dilakukan akan menjadi bagian dari usaha bersama untuk memperkenalkan nilai-nilai HAM dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan pelajar dan santri.

Suaedy memberikan pernyataan ini setelah melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, serta Menteri HAM, Natalius Pigai, di Kantor PBNU di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai langkah konkret yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengenalan dan pemahaman tentang HAM di kalangan anggota NU dan masyarakat luas.

Lebih lanjut, Suaedy menjelaskan bahwa kolaborasi antara PBNU dan Kementerian HAM ini bertujuan untuk memperkuat langkah-langkah yang sudah diambil oleh PBNU dalam upaya penyadaran hak asasi manusia. Kerja sama ini juga diharapkan dapat menjangkau berbagai sektor, tidak hanya di dunia pendidikan, tetapi juga di dunia industri. PBNU sendiri, menurutnya, telah melakukan banyak upaya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya HAM, dan sekarang, dengan bantuan dari Kementerian HAM, upaya tersebut akan diperkuat.

“Ini sudah menjadi bagian dari pekerjaan PBNU, tetapi bagaimana upaya ini bisa diperkuat bersama-sama, termasuk di bidang industri dan lainnya,” ungkap Suaedy. Diharapkan dengan kolaborasi ini, semakin banyak pihak yang akan terlibat dalam upaya untuk memperkuat kesadaran dan pemahaman tentang HAM di Indonesia.

Selain itu, Natalius Pigai mengajak PBNU untuk berpartisipasi dalam program Training of Trainers (ToT), sebuah program pelatihan yang difokuskan untuk memperkuat kesadaran nilai-nilai HAM. Program ini merupakan salah satu inisiatif Kementerian HAM dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai hak asasi manusia di berbagai kalangan. Menurut Suaedy, Pigai mengusulkan agar ada wakil dari NU yang mengikuti program pelatihan ini dan menjadi pelatih untuk menyebarkan pengetahuan tentang HAM di seluruh Indonesia.

Suaedy menambahkan bahwa Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, sangat mendukung kolaborasi ini. Staquf menyatakan kegembiraannya atas kerja sama yang terjalin dengan Kementerian HAM, terutama program-program yang menyasar mainstreaming nilai-nilai HAM. Dengan adanya dukungan dari PBNU, diharapkan upaya pemerintah dalam memperkuat kesadaran HAM di Indonesia dapat berjalan dengan lebih efektif.

PBNU dan Kementerian HAM berharap kolaborasi ini dapat memperluas jangkauan penyadaran akan hak asasi manusia, yang merupakan hak dasar setiap individu, di seluruh lapisan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Upaya ini sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya menghormati hak orang lain serta berperan aktif dalam memperjuangkan dan melindungi hak asasi manusia.

Recommended For You

About the Author: admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *