
Magelang Pos – Seorang bayi berusia empat minggu di Glasgow, Inggris, harus dilarikan ke rumah sakit setelah ditemukan mengandung kokain dalam tubuhnya. Kasus ini terungkap ketika bayi tersebut dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya, Yasmin Manzur (27) dan Connor McBride (29), setelah sang ibu menemukan bayinya dalam kondisi sakit pada pukul 04.30 waktu setempat. Kondisi bayi yang semakin memburuk memerlukan perawatan intensif, termasuk penggunaan inkubator dan ventilator. Setelah dilakukan tes urin, hasilnya menunjukkan bahwa bayi tersebut positif mengandung kokain.
Dalam persidangan yang berlangsung pada Jumat (21/11), jaksa Danielle McGuinness mengungkapkan bahwa setelah bayi tersebut dirawat di rumah sakit, petugas medis melakukan tes urin yang menunjukkan hasil positif kokain. Menyadari temuan ini, pihak rumah sakit segera melaporkan kejadian tersebut ke polisi, yang kemudian mengeluarkan surat perintah untuk menggeledah rumah tempat tinggal bayi tersebut. Di lokasi tersebut, polisi menemukan jejak kokain di beberapa area rumah, termasuk di dapur, meja kopi, dan meja samping tempat tidur. Selain itu, dua boneka yang ditemukan di meja dapur dan ruang tamu juga mengandung kokain, meskipun jumlahnya tidak diketahui.
Orang tua bayi, Yasmin Manzur dan Connor McBride, mengakui kesalahan mereka terkait kelalaian yang terjadi. McBride mengonfirmasi bahwa kokain tersebut adalah miliknya, namun kedua terdakwa tidak memberikan pernyataan lebih lanjut terkait situasi tersebut selama pemeriksaan. Pengadilan juga menyatakan bahwa meskipun bayi tersebut tidak mengalami cedera yang berkepanjangan, insiden ini tetap menjadi sorotan karena bahaya yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba di sekitar anak-anak yang tidak berdaya.
Penyalahgunaan narkoba dalam lingkungan yang tidak aman sangat berisiko bagi anak-anak, terutama bayi yang sangat rentan terhadap paparan zat berbahaya. Kasus ini menyoroti pentingnya peran orang tua dalam menjaga lingkungan yang aman bagi anak-anak mereka, serta dampak buruk yang ditimbulkan oleh kelalaian orang tua dalam mengawasi keberadaan narkoba di rumah. Selain itu, kasus ini juga menimbulkan pertanyaan serius mengenai pengawasan terhadap orang tua yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, serta pentingnya upaya untuk memberikan pendidikan dan rehabilitasi kepada mereka.
Manzur dan McBride telah ditangkap, tetapi keduanya tetap bungkam mengenai kejadian tersebut selama proses hukum. Pengacara Manzur, Gemma Elder, menyampaikan bahwa kliennya, yang baru pertama kali terlibat masalah hukum, kehilangan pekerjaan setelah enam tahun bekerja di perusahaan konstruksi akibat kasus ini. Sementara itu, pengacara McBride, Garvey McArdle, menjelaskan bahwa kliennya sedang menjalani pendidikan untuk menjadi konselor narkoba sebagai bagian dari upaya rehabilitasi.
Sheriff Tony Kelly, yang memimpin persidangan, memutuskan untuk menunda penjatuhan hukuman hingga bulan depan, sambil menunggu laporan latar belakang dari kedua terdakwa. Meskipun demikian, Kelly memberi peringatan keras kepada keduanya mengenai kemungkinan hak asuh anak, menegaskan bahwa mereka telah membahayakan keselamatan anak mereka. “Pengadilan sedang mempertimbangkan hak asuh untuk kalian berdua. Saya tidak bisa menilai hasilnya sebelum saya mendapatkan laporan. Kalian berdua telah membahayakan anak itu,” katanya dengan tegas.
Keputusan ini menunjukkan bahwa proses hukum terhadap kedua orang tua masih berlangsung, dan fokus utama pengadilan adalah pada kesejahteraan serta hak asuh bayi tersebut. Kasus ini menjadi peringatan akan bahayanya penyalahgunaan narkoba, terutama dalam lingkungan yang melibatkan anak-anak, serta pentingnya tanggung jawab orang tua dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan anak-anak mereka.